DIRGAHAYU INKAI KE 51

DIRGAHAYU INKAI KE 51

Jakarta 15 April 2022,

Bertempat di Honbu Dojo INKAI di jalan Urip Sumiharjo No. 17 dilansungkan perayaan ulang tahun Institut Karatedo Indonesia (INKAI) yang ke 52. Dengan mengambil tema ” DENGAN SEMANGAT BUSHIDO MARI KITA KOBARKAN SEMANGAT BERLATIH MEMBANGUN KARAKTER KARATEKA SEJATI, TANGGUH, BERINTEGRITAS DAN BERPTRESTASI”.

Acara perayaan ulang tahun INKAI yang ke 52 itu dipimpin lansung oleh Ketua Umum Institut Karatedo Indonesia Laksamana muda Dr. Ivan Yulivan, S.E., M.M., CHRMP., M.Tr (Han) dan Ketua Dewan Guru INKAI Shihan harmen lukas dan para dewan guru

Sebelum acara ulang tahun tersebut, dilakukan penyematan sabuk hitam DAN Kehormatan kepada Kepala PPATK Ivan Yustiavandana dan Rektor Universitas Negeri Semarang Prof Dr Fathur Rokhman MHum.

Penganugerahan sabuk kehormatan karate INKAI  diberikan langsung oleh Pendiri INKAI dr Nico A Lumenta MM didampingi Ketua Umum Laksamana Muda TNI Dr Ivan Yulivan SE MM (Han).

Ketua INKAI Dr Ivan Yulivan mengatakan pemberian sabuk hitam kepada Prof Fathur merupakan hasil Rapat Koordinasi Pengurus Pusat INKAI dan Dewan Guru INKAI. Prof Fathur Rokhman juga dikenal memiliki latar belakang beladiri Karate-Do Perguruan INKAI.

Menurutnya, sebagai Rektor, Prof Fathur berkontribusi serta berjasa besar atas perkembangan dalam membentuk karakter sumber daya manusia melalui Karate-Do perguruan INKAI.

“Oleh karena itu, pengurus Pusat INKAI memberikan Penganugerahan Sabuk Hitam Kehormatan INKAI kepada Prof Dr Fathur Rokhman, selaku Rektor Universitas Negeri Semarang,” jelasnya.

Sementara itu, Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas pemberian sabuk hitam kehormatan karate INKAI.

“Ini merupakan kepercayaan yang luar biasa yang diberikan kepada saya,” kata Prof Fathur.

Prof Fathur menjelaskan INKAI adalah salah satu perguruan karate tertua dan terbanyak di Indonesia. INKAI telah memiliki nama besar dan mencetak atlet berprestasi dalam berbagai even baik skala nasional maupun global.

“INKAI adalah organisasi besar untuk semua. INKAI dibangun demi kepentingan bersama serta sebagai wadah untuk membangun karakter generasi bangsa yang tangguh melalui latihan karate. Oleh karenanya perlu kesungguhan, komitmen dan konsistensi bersama. Melalui program kegiatan yang tepat sasaran dan tepat guna, serta komitmen dan konsistensi dari semua anggotanya, INKAI makin berjaya dan tetap terpeliharanya kemurnian akan filosofi Karate yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip kejujuran kebenaran dan keadilan,” jelas Prof Fathur.

Sementara itu Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana mengatakan, telah 17 tahun bekerja di lembaga pemeriksa transaksi keuangan tersebut. Ia sempat berpikir transaksi narkotika yang nilainya paling besar.

Namun, Ivan mengaku di PPATK dia menemukan transaksi senilai Rp150 triliun. Ia membeberkan laporan kejahatan transaksi keuangan bisa mencapai 45 ribu dalam satu jam.

“Pencucian uang, saya 17 tahun di PPATK bagaimana PPATK bekerja PPATK salah satunya lembaga yang tidak terikat kerasnya perbankan. Nah, yang repotnya kejahatan itu berlindung dibalik kerasnya perbankan jadi PPATK satu jam menerima 45 ribu laporan per jam,” kata Ivan saat memberikan sambutan di acara penganugerahan sabuk hitam dari Institut Karate-Do Indonesia (INKAI).

“Dulu saya pikir transaksi 1-2 miliar di narkoba itu sudah besar. Tapi ternyata saya Rp1,5 triliun saya pikir sudah besar. Kita temukan terus Rp15 miliar, Rp28 miliar, Rp36 miliar, sekarang PPATK menemukan Rp150 triliun kita temukan,” tambahnya.

Ivan juga memaparkan terkait temuan investasi ilegal yang merugikan ratusan ribu masyarakat. “Akhirnya, kita temukan masalah investasi ilegal yang merugikan ratusan ribu orang kita dikejar kejar masyarakat, wartawan apa yang terjadi gitu. Nah pelaku pelaku itulah yang berlindung dibalik transaksi perbankan. Triliunan pak, belum lagi narkoba, belum lagi pendanaan terorisme,” ucapnya.

Kemudian, Ivan mengingat masa saat dirinya menimba ilmu karate 30 tahun silam. Ia mengaku tak canggung saat menggunakan seragam karateka.

“Jadi saya ingat sekitar 30 tahun yang lalu saya di Barito itu terakhir kali saya menggunakan seragam ini. Jadi saya tidak canggung ya pakai seragam ini tidak canggung. Tapi lambang ini (lambang INKAI) dulu saya idam idamkan selalu melekat dengan kemampuan saya karate. Karena saya selalu kalau rebutan perempuan selalu kalah menarik di sekolah. Sehingga saya menggunakan lambang ini saya tempel menggunakan inbon di tas saya selalu begitu. Sekarang disematkan langsung oleh pendiri INKAI,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ivan akan membawa kehormatan yang diberikan INKAI dan menerapkannya di PPATK guna melindungi NKRI. “Sekali lagi alhamdulillah hari ini saya dianugerahi kehormatan itu senantiasa akan kami pegang di PPATK modal kami bekerja untuk melindungi NKRI,” tuturnya.

Selain itu, prosesi ini  disaksikan oleh para pengurus PP INKAI dan juga atlet Pelatnas Karate Indonesia, pada kesempatan itu juga, Ketua Umum PP INKAI memberikan Penghargaan dan Sumbangan kepada Atlet-atlet Pelatnas dari INKAI yang telah mengharumkan nama perguruan karate INKAI di   dunia. mereka adalah Ahmad Zigi Zaresta Yuda, Cokorda Istri Agung (Coki), dan 3 atlet pelatnas lainya.

Acara dilanjutkan dengan Ramah Tamah antara Ketua Umum, Para Anggota Dewan Guru dan Para Pengurus PP INKAI lainya.

DIRGAHAYU KE 51 INSTITUT KARATE-DO INDONESIA, JAYALAH SELALU..OSS

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Institut Karate-Do Indonesia

Goes to World Class

Copyright 2022 inkai.org